Heboh! Pasutri di Muba Sumsel Beri Nama Anak Perdi Sambo, Ini Alasan nya

Heboh! Pasutri di Muba Sumsel Beri Nama Anak Perdi Sambo, Pasangan suami istri di Musi Banyuasin (Muba),
Sumatera Selatan viral setelah memberi nama bayi mereka yang baru lahir dengan nama Perdi Sambo. Keduanya memiliki alasan tersendiri
memberi nama anak mereka mirip dengan Ferdy Sambo. Informasi di terima, putra dari pasangan Sutrisno dan Mariana
itu lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu, Musi Banyuasin, pada Selasa, 6 September lalu. Sutrisno mengaku punya
alasan tersendiri memberi nama putranya Perdi Sambo. Dia berharap putranya kelak bisa mengikuti jejak Fedy Sambo yang jadi jenderal polisi.
Senang bae, olehnyo dio jenderal. Siapo tahu besak jadi jenderal (Senang saja beri nama anak Perdi Sambo karena jenderal.
Siapa tahu besar nanti jadi jenderal), kata Sutrisno Meskipun begitu, Sutrisno tidak ingin jika putra nya kelak juga menjadi pembunuh.
Sutrisno hanya berharap anaknya sukses seperti jenderal. Tapi bukan pembunuh. Senang karena dia (Ferdy Sambo) jenderal, kata Sutrisno.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Imformasi Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga mengatakan bayi tersebut lahir di RSUD Sekayu secara gratis.
Anak ini lahir gratis program UHC, dan yang menangani kelahiran dr Renny Junitasari, SPOG.Program Universal Healt Coverage,
ibu yang tidak punya BPJS karena Muba melalui program UHC ini sudah di bayar oleh Pemkab Muba dengan kartu keluarga langsung jadi peserta BPJS dan gratis, katanya.
Ambulans Terjebak Macet 12 Jam di Batang Hari, Bupati Salahkan Truk Batu Bara

Satu ambulans yang hendak mengantar jenazah ke rumah duka terjebak selama 12 jam di Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, Jambi.
Bupati Batang Hari, M Fadhil Arief mengatakan, kemacetan di ruas jalan tersebut di akibatkan karena banyaknya truk batu bara yang melintas.
Kita selalu sampaikan bahwa jalan nasional pada ruas Muara Bulian – Tembesi selalu macet setiap hari, ini dampak truk batu bara.
Kejadian ambulans pengangkut jenazah alami macet itu di ketahui pada Jumat malam (9/9/2022) sekitar pukul 20.00WIB.
Mobil jenazah itu terjebak kemacetan selama 12 jam di Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi.
Sebagai bupati, Fadhil sampai ikut mengeluh atas soal truk batu bara yang menjadi persoalan rumit bagi Pemkab Batang Hari Jambi.
Selain merusak jalan di sana juga mengganggu kenyaman masyarakat berkendara. Saat ini saja, ruas jalan provinsi
yang berada di depan perkantoran Pemkab Batang Hari saja sudah rusak parah, itu akibat di lalui truk batu bara, ujar Fadhil.
Persoalan truk batu bara di daerah Batang Hari memang mesti di atasi lebih serius bagi Fadhil. Dia juga ingin agar Pemprov Jambi
segera mencari solusi lantaran soal surat edaran yang di berikan sampai kini tidak bisa mengurangi kemacetan.
Kita minta perlu rekayasa lalu lintas yang lebih efektif lagi, karena surat edaran yang ada saja tidak bisa mengurai kemacetan yang terjadi, terang Fadhil
Fadhil pun kini binggung dan tak dapat lagi mengetahui kapan waktu jalan di daerahnya itu alami kelancaran dan kapan terjadi kemacetan.
Apalagi truk batu bara yang semakin banyak juga menjadi penyebab sehingga jalan di daerah itu terjadi.
Kami tidak lagi bisa mengagendakan kegiatan ke wilayah barat Kabupaten Batang Hari baik pada jam maghrib atau malam
karena durasi perjalanan melalui ruas Muara Bulian-Tembesi tidak bisa di prediksi lagi, sebut Fadhil
baca juga: Gaji Pas-pasan, Ini! Cara Atur Uang Saat Harga BBM Naik